Mengenai Saya

senang bisa membantu adik-adik di luar sana yang ingin kuliah..semangat! jika ada yang membutuhkan sesuatu silakan kontak saya melalui shoutbox

Melamar Pekerjaan dengan IPK Rendah ( SUmber : mesinmimpi.worpress.com)

Tentu saja saya pasti memiliki IPK rendah, seberapa rendah? Yang pasti sempat membuat kaget dosen pembimbing saya ketika dia melihat nilai saya saat sidang sarjana. Pada saat sekarang ini melamar pekerjaan saja sudah susah apalagi dengan IPK rendah, belum lagi ketika pelamarnya adalah orang yang keras kepala seperti saya. Saya hanya ingin membagi pengalaman saya ketika berusaha mencari kerja dengan modal seadanya.

Sebenarnya ketika lulus saya sudah diterima bekerja di suatu perusahaan swasta, namun saya segera keluar karena terjadi persaingan tidak sehat dengan rekan kerja. Pertimbangan saya adalah tidak ada gunanya berlama-lama di perusahaan dimana saya tidak merasa nyaman. Dengan percaya diri saya mengajukan pengunduran diri sebelum diterima di perusahaaan lain, maka dimulailah kisah ini.

Saya mendapat e-mail dari teman kuliah bahwa ada lowongan di salah satu perusahaan consumer goods terbesar di Indonesia, ketika pertama melihat requirementnya membuat patah semangat karena IPK minimal yang diminta adalah 3,00. Tapi setelah saya pikir-pikir, tidak ada ruginya mengirim lamaran ini untuk posisi tersebut. Tanpa disangka beberapa hari kemudian saya ditelepon untuk mengikuti interview disana. Walaupun pada akhirnya saya gagal, tapi saya menemukan sedikit kepercayaan diri karena saat interview saya sedikit mengintip catatan interviewer, dari catatan itu saya tahu hanya saya yang memiliki IPK dibawah 3,00 dan lagi beberapa kandidat lain bergelar S2.

Kemudian kesempatan tes saya dapatkan kembali saat melamar ke perusahaan otomotif di daerah sunter. IPK saya masih dibawah batas yang dibutuhkan yaitu 2,8. Tapi seperti yang lalu, tidak ada salahnya mencoba. Saya lolos sampai medical test, sebelum akhirnya saya dibiarkan tanpa kabar lebih lanjut. Kesempatan ketiga saya dapatkan ketika melamar untuk produsen sepeda motor yang katanya selalu di depan. Kebetulan tes diadakan di kampus saya dulu. Alhamdulillah saya lolos untuk interview dengan manajer. Sebenarnya interviewnya berjalan lancar dan cukup sukses, tapi saya ternyata tidak dipanggil. Dari adik kelas saya yang lolos interview tersebut alasan saya tidak dipanggil karena mereka tidak bisa memenuhi jumlah gaji yang saya inginkan.

Tapi tidak semua proses melamar kerja selalu berhasil, bahkan untuk mengikuti tes awal. Suatu ketika saya sangat bersemangat untuk melamar di Astra Daihatsu Motor, mereka sedang mengadakan acara di Bandung dan ada acara recruitmentnya. Maka berangkatlah saya ke bandung dangan membawa CV. Seperti standar Astra maka minimal IPK yang diberlakukan adalah 2,75, dan tentu saja IPK saya masih dibawah itu. Tapi berdasarkan pengalaman sebelumnya maka gak ada kata mundur. Saya diharuskan menunggu sampai maghrib untuk mengetahui siapa saja yang memiliki kesempatan tes di Jakarta. Nama saya tidak ada dalam daftar yang akan tes di Jakarta, rasanya seperti ingin membakar pengumuman tersebut. Akhirnya saya kembali ke Jakarta malam harinya, beruntung saya dapat travel ke jakarta. Terima kasih untuk sahabat saya yang sudah mengantarkan mencari-cari travel.

Sekarang saya sudah bekerja di salah satu perusahaan mainan di daerah Cikarang. Ketika saya melamar pekerjaan saya yang sekarang, IPK minimal yang dibutuhkan juga 3,00. Tapi saya berhasil membuktikan saya layak untuk diterima di perusahaan tersebut. Bahkan saya adalah kandidat urutan pertama berdasarkan hasil tes tulis dan interview. Jadi saya harap teman-teman yang memiliki IPK rendah tidak merasa kecil hati. Perbedaan pemilik IPK tinggi dan rendah adalah pada banyaknya kesempatan yang dimiliki dan banyaknya usaha yang diberikan. Dan yang berhasil adalah orang yang bisa memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang ada. Tapi dibutuhkan usaha lebih dan semangat pantang putus asa

Memang rasanya sangat sakit ketika kita hanya dilihat sebagai angka-angka di transkrip, tapi justru itulah motivasi saya. Motivasi untuk membuktikan kepada seluruh HRD yang hanya memandang angka-angka tersebut bahwa saya mampu untuk bersaing. Sebagai info, saya tidak berhasil ikut tes karena saya memiliki kenalan di perusahaan tersebut, seluruhnya saya lakukan dengan kemampuan sendiri. Mungkin ada satu hal yang saya pelajari ketika melakukan psikotest atau interview, jadilah diri sendiri dan jujur serta tidak perlu malu dengan IPK kita.sumber:ini

IPK & Dunia Kerja

Menjadi mahasiswa di Indonesia adalah sebuah kemewahan dan keberuntungan. Mewah, karena hanya 2% dari kurang lebih 220 juta rakyat Indonesia yang cukup beruntung bisa menjadi mahasiswa. Lalu setelah menjadi mahasiswa, apa yang selanjutnya diinginkan? Kebanyakan mahasiswa ingin cepat lulus dengan IPK tinggi. Bahkan sebagian besar mahasiswa yang memiliki IPK tinggi adalah motivasi utama untuk kuliah. Seberapa pentingkah IP bagi masa depan mahasiswa saat ini?

Ada orang yang menganggap IPK atau indeks prestasi kumulatif tinggi sangat penting di dalam mencari pekerjaan. Hampir lowongan kerja sekarang ini mensyaratkan bagi pelamar kerja harus memiliki IPK minimal 3,00. Coba lihatlah di lowongan kerja di media massa atau internet. Walaupun seorang itu punya kemampuan bagus kalau IPK tidak sampai 3 jelas surat lamaran kerjanya langsung dibuang di kotak sampah. Ibarat masuk rumah, sarjana yang memiliki IPK 3 sudah bisa masuk dulu. Memang saat ini persaingan dunia kerja sangatlah ketat, banyak perusahaan mencari pekerja yang benar-benar memenuhi kualifikasinya.

Berhasil atau tidaknya mahasiswa dalam memperoleh IPK yang sesuai harapan, ditentukan oleh banyak faktor. Faktor-faktor berikut sangatlah berperan dalam membentuk mahasiswa sebagai SDM-SDM dimasa datang. Mahasiswa yang memiliki dedikasi tinggi dalam proses belajar merupakan faktor terpenting, tetapi tidak kalah pentingnya bahwa keberhasilan tersebut memerlukan system pembelajaran yang tepat, benar dan ter-administrasi dengan baik. Apabila administrasi pembelajaran apalagi hasil evaluasi tidak tertata, akan banyak mengecewakan para mahasiswa karena kurangnya bukti otentik dalam proses pengukuran (evaluasi) berkala yang dilakukan oleh mahasiswa, dan akibatnya indikator yang dimunculkan menjadi kurang adil atau merugikan pihak-pihak tertentu. Masih banyak pula dosen yang dikeluhkan oleh mahasiswa dalam ruang kuliah, apakah itu dari sisi penyampaian atau dari kualitas dan kuantitas materi yang dikuasai dosen yang bersangkutan.

Tips Mencari Bahan Pelajaran di Internet


Dengan maraknya pemanfaatan teknologi informasi dalam proses belajar, “melek internet” menjadi keharusan. Pasalnya, jagat maya ini merupakan “gudang informasi” yang boleh dibilang tidak habis-habisnya. Bahkan, informasi yang tersedia terus bertambah setiap hari dalam jumlah yang fantastis.

Tentu saja tak semua data dan informasi tersebut relevan dengan materi yang sedang Anda pelajari. Demikian pula, Anda harus tetap kritis dan berhati-hati sebelum menerima sebuah data dan informasi. Anda harus memastikan bahwa sumber informasi tersebut layak dipercaya dan data yang disajikan dapat dipertanggungjawabkan.

Informasi yang Anda peroleh di internet pun sebaiknya tidak dipandang sebagai informasi yang paling benar, melainkan untuk menambah wawasan dan memperkaya bahan-bahan yang diperoleh di kampus. Sebaiknya Anda mendiskusikan kembali bahan-bahan yang Anda peroleh dengan dosen dan teman-teman Anda.

Jika Anda belum tahu harus memulai di mana di Internet, Anda dapat mencoba langkah-langkah berikut ini:

1. Pertama, Situs pencari seperti Yahoo atau Google dapat menjadi awal yang baik.

Anda dapat mengetikkan kata kunci dan dalam sekejap link-link yang memuat informasi yang diinginkan akan ditampilkan. Anda dapat berlatih untuk semakin mahir menggunakan situs pencari sehingga pencarian lebih efektif dan tepat sasaran. Yahoo dan Google juga menyediakan direktori atau link khusus untuk pendidikan, yaitu Yahoo! Education dan Google Scholar. Link ini akan memudahkan Anda dalam mencari sumber-sumber informasi dan referensi yang dibutuhkan.

2. Kedua, Forum-forum diskusi, baik berbentuk board atau mailing list (milis) juga sangat bermanfaat.

Jika pencarian tipe pertama bersifat pasif--Anda hanya mencari dan membaca--pada forum diskusi Anda dapat aktif bertanya. Di milis-milis tertentu bahkan Anda dapat berinteraksi langsung dengan para pakar. Milis atau forum biasanya juga telah dipilah-pilah berdasarkan topik tertentu. Jadi, jika Anda tertarik pada politik Indonesia, Anda dapat mengikuti mailing list yang membahas topik tersebut.
3. Ketiga, Situs-situs lembaga pendidikan, terutama yang berbasis di luar negeri.

Mereka ini lazimnya telah melengkapi situsnya dengan silabus dan semacam perpustakaan elektronik yang memuat banyak terbitan ilmiah yang bermanfaat.

Masih banyak lagi sumber informasi yang bisa digali di internet. Kebiasaan berselancar (surfing) akan membuat Anda lebih memahami bagaimana memperoleh informasi yang dibutuhkan

Source:Inspiratorial Kompas 19 Juni 2008, Picture: gradesgrowtutors.com



Perbedaan SNMPTN 2008 dan SNMPTN 2009

# Ada beberapa perbedaan yang cukup mendasar antara SNMPTN 2008 dengan SNMPTN 2009, dua diantaranya adalah Jenis Tes dan Tingkat kesulitan soal yang diujikan. Jenis Tes

Jenis tes yang diujikan di SNMPTN 2009 ada perbedaan yang cukup berarti dibandingkan jenis tes pada SNMPTN 2008. Hadirnya Tes Potensi Akademik, ditiadakannya soal IPA Terpadu dan IPS Terpadu. Di Kemampuan IPS pun ada tambahan satu jenis tes baru yakni Sosiologi. Untuk lebih jelasnya mari kita bandingkan jenis tes SNMPTN 2009 dengan jenis tes SNMPTN 2008 :

JENIS TES SNMPTN 2009

1. Tes Potensi Akademik (TPA).
2. Tes Bidang Studi Prediktif (TBSP) :
* Tes Bidang Studi Dasar terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
* Tes Bidang Studi IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, dan Fisika.
* Tes Bidang Studi IPS terdiri atas mata ujian Sosiologi, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
3. Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.

JENIS TES SNMPTN 2008

* Tes Kemampuan Kuantitatif dan Kemampuan Bahasa terdiri atas mata ujian Matematika Dasar, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.
* Tes Kemampuan IPA terdiri atas mata ujian Matematika, Biologi, Kimia, Fisika, dan IPA Terpadu
* Tes Kemampuan IPS terdiri atas mata ujian IPS Terpadu, Sejarah, Geografi, dan Ekonomi.
* Uji Keterampilan untuk beberapa program studi.

# Tingkat Kesulitan Soal

Kalau mengamati apa yang diungkapkan Ketua Panitia SNMPTN 2009 Prof Haris Supratno, soal SNMPTN 2009 tingkat kesulitan soalnya akan lebih sulit. Hal ini dimungkinkan karena adanya jenis tes yang bernama Tes Potensi Akademik dan Tes Bidang Studi Prediktif. Soal yang akan diujikan tidak akan sama dengan soal SNMPTN sebelumnya.
Menurut kami (Tim snmptn.or.id) tingkat kesulitan soal akan lebih tinggi dari soal ujian nasional (UN).

Belajar Dari Pengalaman ini yah..



Saya Rossi, lulusan tahun 2004 institut pertanian bogor, dengan ipk kecil, 2,61. Ipk kecil itu disebabkan karena jurusan yang saya ambil adalah sebenarnya jurusan yang di paksakan oleh ortu. Sewaktu itu selain lulus umptn ipb jurusan Sosial Ekonomi Pertanian, Manajemen Agribisnis, saya juga lulus D3 Akuntansi UI. Sebenarnya jurusan yang saya inginkan adalah akuntansi UI tersebut, tapi karena saya anak pertama, dan panutan adik2 yang lain, saya diharapkan oleh ortu untuk mengambil S1 tersebut.

Lalu, ketika kuliah juga begitu terlihat, mata kuliah-mata kuliah akuntansi saya mendapat nilai A dengan nilai ujian rata2 100. sedangkan mata kuliah-mata kuliah pertanian saya rata2 mendapat Nilai C. oleh karena hal itu saya sering di sindir oleh Dosen PA saya karena saya mahasiswa pertanian tapi nilai mata kuliah pertaniannya jelek sekali.

Sekarang saya bekerja sering berpindah tempat, karena pekerjaan yang saya ambil biasanya tidak berkaitan sekali dengan jurusan kuliah dulu, semua jurusan bisa masuk pekerjaan-pekerjaan tersebut. Tapi sekarang saya sudah lelah bekerja, karena terlalu menuntut tenaga daripada daya analisis.

Saya berniat mengajukan lamaran beasiswa S2, tapi tidak punya modal ipk. Lalu bagaimana jika saya menghubungi dulu dosen-dosen di ln. Mohon petunjuknya.
sumber:rosXXe@yahoo.com

mari kita belajar bersama, sukses mencapai impian, membanggakan orang tua.amin
teman-teman yang butuh panduan lengkap sukses kuliah klik disini

Calon Mahasiswa Baru belajar dari sini yah..

Sy udah terlanjur kecemplung ke STTS.. Mo gimana lg? Sejak pertama kali masuk, sebenernya sy udah tau konsekuensi-nya.. Klo tidak belajar giat (dlm artian masi bisa bersenang2 tp dgn batasan, mengingat kapasitas otak sy yg butuh belajar berkali-kali baru bisa ngerti..) pasti bakal keteteran.. Ternyata memang benar, godaan tll byk sehingga membuat sy menggampang kan segala hal ttg kuliah.. terlihat dari IPK yg sy dapat kan?

Penyesalan memang datang terlambat.. Dan hidup harus jalan terus.. Setelah berkeluh-kesah dgn org-org hebat dari RSITI (Riset Sistem Informasi dan Teknologi Informasi) dan beberapa selebriti di dunia IT Indonesia yg pasti anda mengenalnya (Roy Suryo ga masuk itungan).. Maka utk menutupi kelemahan-kelemahan, sy mengambil beberapa ujian sertifikasi.. Seperti Cisco dan EC-Council Certified.. serta beberapa lg yg akan menyusul..

Sy tdk menulis mending kursus loh.. Pendidikan Sarjana mutlak perlu.. Sertifikasi hanya digunakan utk menyempitkan kompetensi keahlian sy..

Contoh nih, sy sering mendapatkan email lowongan kerja yg rata-rata meminta posisi sebagai Network Engineer (atau posisi laen yg berkaitan) dgn populasi terbesar bertempat di Jakarta(utk wilayah Indonesia), Malaysia & Singapura(utk Asia Tenggara)..

Rata-rata persyaratan adalah mempunyai beberapa sertifikasi (mis: CCNA) sebagai sebuah nilai tambah, harus sarjana, bisa berbahasa inggris lisan/tulisan, tidak ada pencantuman syarat IPK dan beberapa persyaratan lain..

Sy tidak bilang uang pelatihan itu murah.. Tp klo uang itu bisa menjadi investasi sy kedepan.. knp tdk??

Dan sy yakin, setiap rupiah yg sudah/akan dikeluarkan tidak akan sia-sia karena sy mempergunakannya dgn benar.. tdk akan seperti dulu itu..

Uang bisa dicari tp skill harus dipelajari.. Mendapatkan uang memang harus dipancing dgn uang juga.. Rejeki udah ada yg ngatur kan..????

Jgn berkecil hati dgn IPK kecil.. Tingkatkan kualitas diri.. Bisa dgn cara apapun.. Contoh nyata, utk mendapatkan ijazah CCNA.. Sy harus mengencangkan ikat pinggang selama 7 bulan utk membayar 1 bulan pelatihan ketat + ujian(skitar 5Jt++).. dan menyisihkan waktu 3 jam setiap malam sblm tidur selama 1 bulan utk me-review ulang bahan-bahan ujian (karena pelatihan dilakukan tiap hari kerja mulai jam 19.00-22.00).. Dan hasilnya.. SUKSES!!!

Setelah itu, mengambil pelatihan+ujian CEH tdk butuh menunggu lama.. Rejeki udah ada yg ngatur.. Tdk perlu mengencangkan ikat pinggang lagi.. Tapi tetap menyisihkan waktu utk review..sumber:ini



Untuk teman-teman yang lain bisa belajar dan ambil hikmahnya yah, kalau ada yang perlu tuntunan lengkap sukses sejak semester satu, klik disini


Pelajaran Berharga Buat Yang Mau Kuliah, Jangan Salah Jurusan!

Buat adik-adik yang masih duduk di bangku SMA, terutama yang kelas 3. Kalo kalian pengen ngelanjutin ke perguruan tinggi, perhatikan bener2 program studi yang akan kalian pilih adalah yang betul2 kalian tertarik dan sukai. Jangan sampai di tengah jalan, saat udah 1-2 tahun kuliah di sebuah program studi kalian ngerasa kalo kalian salah jurusan!
Dari pengalaman teman-temanku, ada beberapa yang pindah ke jurusan lain padahal kita udah kuliah beberapa tahun. For your information, aku sekarang udah kuliah di semester 6. Temen kuliahku udah ada yang silih berganti meninggalkan ELINS. Dari 1 tahun pertama (2 semester) ada yang pindah ke Universitas lain di Jogja, ada pula yang pindah jurusan lain di UGM meskipun cuma tahan setahun dan akhirnya pindah lagi, bahkan ada yang pindah ke Jerman. Yang paling baru adalah saat akhir semester 5, dimana kita udah kuliah 2,5 tahun, Bima menyatakan join buat hengkang dari ELINS dan pindah ke jurusan yang banyak nggambar-nggambarnya gitu… Komentarnya, “Gw selama kuliah di ELINS gak pernah peduli berapapun IP gw, walopun IP gw sekecil apapun gw cuek-cuek aja. Gw pengen kuliah, tapi yang bikin gw peduli sama IP gw, kalo gw dapet IP kecil gw harus panik…”.
tanpa disengaja, di saat yang hampir berbarengan aku sempat mendengar keluhan dari beberapa teman2 kalo mereka merasa agak salah jurusan juga. Lebih tepatnya mereka menemukan bidang yang benar2 mereka tertarik dan sukai, tentunya bukan di ELINS.
Bahkan jujur, sejak semester 2 aku udah ngerasa salah jurusan. Saat itu, ketika briefing praktikum fisika dasar II dibilangin sama ibu-ibunya,” Kalian harus merasa bangga, karena kalian yang praktikum fisika dasar II disini tahun depan akan menjadi asisten di Praktikum Fisika Dasar I di lab utama”. Ini bener2 gila! Aku yang selama SMA dari kelas 2 sempe kelas 3 paling benci dan gak ngerti fisika, bakal jadi asisten fisika dasar yang ngajar praktikum mahasiswa fakultas lain! Oh GOD…. seketika itu aku langsung berfikir harus segera hengkang dari ke ELINS dan pindah ke jurusan ekonomi yang gak ada fisikanya.
Tapi setelah aku berhasil menenangkan diri dalam waktu yang gak singkat, aku coba mengambil sisi positif dan keunggulan dari ELINS UGM. Dan setelah kupikir2 ternyata ekonomipun bukan bidang yang aku sukai sama sekali.
Namun setelah selang waktu beberapa semester, saat akhir semester 5 aku kembali merasa kalo aku salah jurusan. Aku udah kuliah 2,5 tahun. Tapi apa yang udah aku dapet??? Gak ada…! Saat temen2 udah ada yang “jadi” alias udah punya keahlian setelah kuliah, kayak bikin robot, pinter elektronika, programming, atau hal lainnya, aku belum bisa apa-apa. Aku merasa bidang yang selama ini aku bener2 tertarik dan kusukai adalah all about otomotif. Selama ini aku paling suka ngmodif motor. Juga suka nggambar desain-desain modifan motor ma mobil, dan temen-temenku selalu ngakuin kalo gambarku bagus. Dan saat itu aku merasa aku tertarik dengan jurusan Desain Produk di ITB. Kalo gak aku masuk ke teknik mesin sekalian dan konsentrasi di mesin otomotif.
Waktu aku masih SMA dulu aku ngerasa aku minat di bidang elektronika dan komputer. Jelas2 di ELINS mempelajari 2 hal itu. Tapi setelah aku lama kuliah, aku menemukan kalo aku ternyata gak bener-bener suka elektronika. Sedangkan komputer, di ELINS hal ini gak bener2 didalami dan manurutku agak ngambang dan mengharuskan mahasiswanya untuk mengembangkan sendiri bidang komputer ini karena yang dipelajari di kampus kebanyakanbenar keilmuan dasarnya bukan implementasi aja.
Aku sempat curhat ke beberapa orang, dan yang paling kuingat adalah perkataan agunk yang kuliah di SIPIL UGM. dia bilang, “emang ada jurusan lain yang kamu sukai?”, aku tentu jawab seperti di atas. Ditanggepin lagi,
“Apa kamu yakin kalo kamu ambil jurusan itu, kamu gak akan ngerasa kayak sekarang juga? Jujur aku juga sering ngerasa kayak kamu juga, sering ngerasa salah jurusan. Kadang2 aku ngerasa jenuh dan merasa gak cocok kuliah di SIPIL. Tapi aku ngerasa udah sayang banget kuliah bertahun2 kalo ditinggal gitu aja. Mungkin juga itu karena rasa bosan kita kuliah. Lebih baik kamu lanjutin aja sampe lulus, toh setelah kamu lulus nanti kamu gak harus kerja di bidang ini kok”
Ya, aku coba merenung kembali apakah kalo aku saat ini pindah ke jurusan yang aku inginkan, apakah nantinya aku gak akan ngerasa salah jurusan juga? Ataukah ini cuma karena aku yang kurang mencintai jurusanku? Atau aku yang merasa kurang nyaman dengan kondisi sekitarku yang membuatku kurang bisa terdorong untuk belajar?
Well, saat itu aku mulai menggali lagi potensi2 dari ELINS. Tujuannya apa lagi kalo gak bikin diriku mantap tetap ada di ELINS. Aku sering googling cuma cari tentang elins ugm. Mencari2 kelebihannya dan kehebatannya. Dan akhirnya aku yakin dengal langkahku untuk tetap disini. Yang penting aku harus mencari satu keahlian dari kuliah ini, aku gak harus mempelajari semua hal yang ada di kuliahku. Dan sambil aku kembangkan lagi hobiku di bidang otomotif, aku berencana mendalami belajar fiberglass yang udah aku pelajari sedikit2. Jadi semoga aja saat aku lulus nanti aku punya dua keahlian, yang satu berhubungan dengan akademis dan yang lainnya dari hobiku. Amin…
Aku gak mau perjuanganku buat meraih kursi di ELINS UGM dengan perang habis-habisan saat SMA buat lolos SPMB jadi sia-sia. Aku inget bener begitu bangganya kedua orangtuaku saat aku diterima di UGM melalui SPMB yang jelas2 peluangnya lebih kecil daripada UM UGM. Aku gak mau kebanggaan mereka kala itu harus kusia-siakan sekarang.
Langkah yang sekarang aku harus lakukan adalah coba terus naikin IPK-ku, syukur-syukur bisa menyentuh kepala 3 dan lulus maksimal banget 5 tahun. suatu target yang nggak muluk2 dan realistis buat kemampuanku, tapi aku tetap coba buat ngelampauin tergetku itu.
Sori nih buat temen2 yang baca, aku gak bermaksud bikin kalian pusing dengan tulisanku yang gak jelas ini. Aku cuma pengen curhat aja…
sumber :ini

kisah nyata seperti inilah yang bikin saya sedih, masih terlalu banyak mahasiswa seperti ini di luar sana, semoga adek-adek calon mahasiswa baru tidak perlu mengalaminya yah...supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan baca ulasan lengkapnya disini